Senin, 08 November 2010

Teknik-Teknik Kamuflase pada Reptil


(atas) Sementara pada cicak tutul dari Pakistan, hanya tubuh bagian atas yang menyerupai substrata di mana dia mungkin terdeteksi. Perutnya hampir seluruhnya putih, karenanya, reptil kecil ini selalu berhati-hati agar tidak memaparkan bagian ini.29.
 
 
Teknik-Teknik Kamuflase pada Reptil
Apa yang dilakukan reptil untuk melindungi diri dari pemangsanya di alam bebas? Salah satu cara termudah bagi makhluk yang bergerak lambat ini, tentu saja, adalah menyembunyikan diri. Cara terbaik untuk bersembunyi adalah mengadaptasi tubuh dengan habitatnya. Bagi banyak binatang, warna dan pola biasanya berfungsi sebagai penyelamat. Contohnya, di hutan, hampir tidak mungkin melihat dengan jelas seekor Rhino Viper, sejenis ular tropis yang hidup di hutan hujan Afrika, karena kulitnya ditutupi pola-pola geometris berwarna biru, merah, kuning, hitam dan putih. Menariknya, warna-warna ular itu cocok dengan lingkungan tempat tinggalnya. Hubungan individual seperti ini membangkitkan beberapa pertanyaan dalam pikiran. Bagaimana warna-warna tersebut, yang demikian selaras dengan lingkungan, muncul? Mungkinkah ini terjadi secara kebetulan, atau dihasilkan sendiri oleh reptil itu?
Tentu saja, itu sama sekali tidak mungkin. Tidak mungkin seekor reptil mula-mula menganalisis lingkungannya, lalu memutuskan perubahan apa yang diperlukan dalam dirinya, dan akhirnya menentukan warna dan pola. Lebih jauh lagi, sangat tidak logis dan tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa reptil itu dapat membangun sebuah sistem dalam tubuhnya untuk melaksanakan serangkaian reaksi kimia yang diperlukan untuk perubahan itu.
Bahkan manusia, satu-satunya makhluk di bumi yang dikaruniai akal, tidak dapat mengubah warna bagian-bagian tubuhnya. Dia tidak dapat membuat sistem dalam tubuhnya yang membawa perubahan seperti itu. Dengan demikian, hanya ada satu penjelasan untuk kemiripan sempurna antara warna reptil dengan warna lingkungannya, yang bahkan nuansanya pun tidak berbeda. Pemilik kebijaksanaan dengan keunggulan tak terbatas telah merancang makhluk hidup ini. Rancangan ini adalah milik Allah yang Mahabesar. Dialah Allah yang Mahatahu keperluan setiap makhluk hidup.
Hampir tidak mungkin membedakan spesies ular yang hidup di hutan hujan Costa Rica dengan pohon tempat tinggalnya. Cicak daun Australia biasanya hidup tidak jauh dari pepohonan, dan sangat menyerupai kulit pohon. Binatang ini jarang menunjukkan perutnya yang pucat. Bahkan matanya juga tersamar dengan baik.
Reptil Penyamar Paling Populer: Bunglon
Pernahkah Anda melihat seekor bunglon berubah warna sesuai dengan lingkungannya? Pemandangan seperti itu patut dilihat. Bunglon memiliki kemampuan menyamarkan diri begitu luar biasa sehingga keterampilannya itu mengagumkan setiap orang. Meskipun banyak reptil lain mempunyai kemampuan mengubah warna tubuh, tidak ada yang mampu melakukannya secepat bunglon.
Bunglon menggunakan pembawa warna merah dan kuning, lapisan-lapisan reflektor putih dan biru, dan yang terpenting "chromatophores", sel-sel kulit yang bereaksi terhadap perubahan panas, cahaya dan suasana hati binatang itu.17 Jika Anda meletakkan seekor bunglon pada tempat yang sangat kuning, misalnya, Anda akan melihat warna tubuhnya dengan cepat menjadi kuning, sesuai dengan lingkungannya. Dan yang lebih hebat, bunglon tidak hanya dapat menyesuaikan diri dengan satu warna, tetapi juga dengan substrata multiwarna. Rahasia kepiawaian mereka ada pada sel-sel warna di bawah kulit sang penyamar ulung ini, yang membesar dan berpindah tempat dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dapatkah bunglon itu sendiri yang melakukan adaptasi sesempurna itu? Bagaimana makhluk ini menyatu sampai tidak dapat dibedakan dengan lingkungan tempat tinggal-nya, sementara seniman paling terampil pun harus bekerja berjam-jam untuk memperoleh satu warna alami yang sama?
Jelaslah tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa seekor bunglon dapat melakukan kegiatan semacam itu menurut kemauannya sendiri. Tentu saja, bagi seekor reptil, tidak mungkin menentukan penampilan diri, juga tidak mungkin menempatkan satu sistem di dalam tubuhnya untuk mengubah penampilan. Tidak masuk akal pula menyatakan bahwa makh-luk ini memiliki kontrol terhadap seluruh sel dan atom di dalam tubuhnya, sehingga mampu melakukan perubahan apa pun sekehendaknya dan memproduksi pigmen-pigmen yang diperlukan. Dan sama sekali tidak konsisten serta tidak ada gunanya menyatakan bahwa kemampuan luar biasa semacam itu muncul secara kebetulan. Tidak ada mekanisme di alam yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keterampilan sesempurna itu, dan kemudian menyebarkannya kepada mereka yang memerlukannya. Seperti semua makhluk hidup lainnya di bumi, bunglon juga diciptakan Allah. Allah menunjukkan keunikan cita rasa seni-Nya kepada kita dalam penciptaan bunglon. Allah Maha Kuasa, Maha Bijaksana.
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS.Al Hadiid, 57: 1-2)
Bunglon adalah binatang penyamar paling ulung. Seperti yang tampak dalam gambar di atas, bayangan daun pakis meninggalkan jejak pada kulit bunglon
yang hangat.
 
Unggas salju ini adalah contoh bagaimana kamuflase berubah menurut musim.


Perubahan Warna Menurut Lingkungan
Apakah makhluk hidup hanya menggunakan warna untuk mempertahankan diri dari musuh mereka? Tentu saja tidak. Beberapa binatang juga melindungi diri dari dingin dan panas melalui enzim yang memberi warna pada bulu tubuh mereka. Pada binatang yang tinggal di daerah dingin, bulu-bulu di ujung kaki, kuping dan hidung, yang merupakan bagian tubuh paling sensitif, berwarna gelap. Bulu berwarna gelap menyediakan lebih banyak energi panas bagi binatang, sehingga mereka terbantu menjadi hangat, seperti manusia yang mencoba memanfaatkan matahari sebaik mungkin dengan mengenakan pakaian berwarna gelap selama musim dingin. Perubahan warna adalah hal yang sangat biasa terjadi pada binatang darat. Sebagai contoh, selama musim panas, bulu rubah yang tinggal di utara berubah menjadi putih, karena tingginya suhu tubuh mereka. Namun demikian, selama musim dingin, ketika suhu udara menjadi lebih dingin, suhu tubuh mereka turun, dan diperlukan lingkungan yang lebih cocok agar enzim-enzim dapat bekerja dengan mudah. Untuk itu, selama musim dingin, bulu rubah dari daerah utara itu menjadi lebih gelap. Kelinci, rubah, musang, dan kucing kutub yang tinggal di sekitar kutub utara berwarna coklat pada musim panas dan putih pada musim dingin.
Sementara beberapa burung menjadi putih sama sekali selama bulan-bulan musim dingin. Mereka mulai berpenampilan baru pada musim semi sesuai dengan warna tanah dan tumbuh-tumbuhan.

Warna Peringatan
Makhluk hidup menggunakan warna untuk berbagai tujuan. Salah satu di antaranya adalah sebagai peringatan. Beberapa contoh mengenai hal ini akan diuraikan pada halaman-halaman berikut.
Salah satu katak berbahaya adalah katak "panah racun". Amfibi kecil dari spesies Dendrobates ini mempunyai racun yang dikenal sebagai "batracotoxin" di dalam kulitnya, yang dipercaya oleh sebagian orang sebagai racun terkuat di kerajaan binatang. Nama katak ini diambil dari penggunaan racunnya oleh suku Indian untuk dioleskan pada ujung panah ketika mereka berburu.32 Warna binatang ini membantu binatang lain mengenalinya sebagai binatang beracun.
Anggota spesies Sinanceidea adalah ikan dengan tubuh relatif kecil dan padat. Mereka tidak bersisik, sebagai gantinya, kulit mereka dipenuhi tonjolan-tonjolan seperti bisul, yang dengan sempurna menyamarkan ikan ini ketika mereka menunggu mangsa di dasar laut. Tonjolan-tonjolan ini mengaburkan bentuk tubuh sehingga menyerupai batu karang. Ikan ini sering menyamarkan diri lebih bagus dengan menyusup ke dalam pasir.33
Di Amerika Selatan, terdapat banyak ular yang berbisa dan tidak yang memiliki pewarnaan yang sama cemerlangnya. Mereka semua ditutupi cincin warna kuning, merah, dan hitam. Mereka semua disebut ular koral. Beberapa dari mereka, yang merupakan ular koral yang sebenarnya, sangat mematikan. Yang lainnya, disebut "koral palsu" hanya meniru corak koral yang berbisa. Pengaturan pita warna membedakan mereka satu sama lain. Ular koral palsu memperoleh keuntungan dari kemiripan ini dan terlindung dari musuh-musuh mereka.34
Seekor papilionida memanjangkan osmeteriumnya, yang merah dan menyerupai antena; osmeterium adalah organ yang dikeluarkan ulat kupu-kupu ketika mendengar musuh mendekat. Gerakan bagian tubuh yang berwarna cerah ini menakutkan bagi burung-burung kecil.35

Fulgoridae adalah spesies homoptera besar yang berwarna cerah yang hidup di daerah tropis. Kepala mereka menonjol membentuk "tanduk" kopong. Spesies fulgoridae pada gambar di atas mempunyai bagian kepala yang tumbuh menyerupai moncong terbuka buaya (lengkap dengan gigi). Diyakini bahwa fungsi pertumbuhan seperti tanduk ini juga berkaitan dengan musim kawin. Kamuflase fulgoridae dalam posisi beristirahat seperti pada gambar di samping kiri, menyerupai kulit pohon. Ketika diganggu, binatang ini membuka sayap dan memperlihatkan dua "mata" besar. Ini mengejutkan musuh dan memberinya kesempatan untuk melarikan diri.36

 
  Burung pergat jantan dari kepulauan Galapagos mengembangkan kantong merah tua di bawah paruhnya untuk menarik betina. Burung jantan biasanya bergerombol pada pepohonan bakau, di mana kelak mereka membangun sarang, dan terus melakukan aksi ini sehingga para betina yang terbang di atas mereka dapat memilih pasangannya. Warna merah tua pada kantung sangat kontras dengan bulu yang hitam pada bagian tubuh burung ini, yang memiliki kilau metalik.38
 

 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar